About This Site


http://infokabardunia.blogspot.com/search/label/index
Home » , , » Inflasi Tahunan Indonesia Naik 4,7% di Bulan Agustus

Inflasi Tahunan Indonesia Naik 4,7% di Bulan Agustus

Written By the writer on Monday 5 September 2011 | 00:14


Inflasi Indonesia pada bulan Agustus alami percepatan pada 4,79 persen sebagai akibat kenaikan harga emas global dan permintaan kenaikan makanan, namun masih memberikan ruang lebih bagi bank sentral untuk mempertahankan suku bunga ditahan sebagaimana disampaikan pada pertemuan awal bulan ini, Biro Pusat Statistik dan Analis mengatakan hal tersebut di Jakarta, Senin (5/9).

Inflasi tahunan Indonesia pada bulan Juli melambat untuk bulan keenam menjadi 4,6 persen setelah mengalami percepatan di 5,54 persen pada bulan Juni.

Pada Bulan lalu, inflasi naik sebesar 0,93 persen pada Agustus setelah mencatat kenaikan 0,67 persen pada Juli, kepala Biro Pusat Statistik Rusman Heriawan mengatakan dalam konferensi pers di kantornya.

Membubungnya harga emas global dan harga emas di pasar domestik secara signifikan pada bulan Agustus dan memberikan kontribusi 0,19 persen, tertinggi, pada inflasi, menurut Rusman.

Analis Bank CIMB Niaga Winang Budoyo mengatakan kepada Xinhua melalui telepon pada hari Senin bahwa bank sentral dapat menjaga tingkat dasar tersebut pada 6,75 persen pada pertemuan bulan ini meskipun inflasi dasar telah melampaui batas bank sentral.

"Bank sentral belum akan menaikkan rate, itu karena faktor eksternal dan internal komitmen dari Fed untuk mempertahankan suku bunga stabil pada tahun 2012 dan kenaikan inflasi pada bulan Agustus lebih disebabkan oleh faktor musiman, harga-harga diperkirakan berubah perlahan dalam beberapa bulan mendatang," katanya.

Inflasi dasar tahunan, yang tidak termasuk harga pangan dan minyak, mencapai 5,15 persen pada Agustus, kepala BPS mengatakan, lebih tinggi dari pada bulan Juli yang mencapai 4,55 persen.

Analis mengatakan bahwa itu adalah kenaikan pertama yang signifikan dari inflasi dasar, dan meramalkan bahwa bank sentral akan waspada atas kenaikan yang berlanjut terus dalam satu atau dua bulan.

Bank Sentral Indonesia memiliki pilihan untuk menggunakan kebijakan nilai non-bunga untuk mengekang inflasi, seperti memungkinkan apresiasi rupiah untuk menahan inflasi impor di tengah arus modal yang cepat dan kebijakan lain yang dapat memantau likuiditas.

Bank memperkirakan bahwa percepatan inflasi akan berada di bawah kendali tahun ini dan apresiasi rupiah untuk mengekang inflasi impor akan sejalan dengan target tahun ini.

Pemerintah telah meluncurkan sebuah ukuran untuk mengendalikan tekanan inflasi lebih lanjut dengan meningkatkan persediaan beras melalui impor, sehingga lembaga logistik negara memiliki senjata untuk menstabilkan harga di tengah ancaman cuaca.

Modal asing telah dengan cepat mengalir ke Indonesia sejak dua setengah tahun lalu sebagai akibat fundamental makro-ekonomi yang sehat, kondisi politik yang relatif stabil, dan pertumbuhan kelas menengah dan kesejahteraan, telah memikat investor untuk mencari keuntungan yang lebih tinggi.

Pemerintah Indonesia telah menetapkan target pertumbuhan ekonomi sebesar 6,5 persen menjadi 6,6 persen tahun ini. (Xinhua)
Share this article :

0 comments:

Post a Comment

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Info Kabar Dunia - All Rights Reserved
Template Modify by Creating Website
Proudly powered by Blogger