About This Site


http://infokabardunia.blogspot.com/search/label/index
Home » , , » NASA Luncurkan Sepasang Pesawat Ruang Angkasa Ke Bulan

NASA Luncurkan Sepasang Pesawat Ruang Angkasa Ke Bulan

Written By the writer on Thursday 8 September 2011 | 01:36

NASA siap meluncurkan sepasang pesawat ruang angkasa tak berawak senilai $ 500 juta pada Kamis (8/9), yang akan saling berkejaran satu sama lain di sekeliling Bulan dimana mereka menggunakan gravitasi untuk memetakan inti bulan untuk pertama kalinya.

Para ilmuwan berharap satelit tersebut akan membantu memecahkan misteri tentang bagaimana Bulan terbentuk, bagaimana sisi yang belum dijelajahi berbeda dari sisi yang menghadap ke bumi, dan apakah pernah ada bulan yang lain yang bersama kita.

Misi GRAIL (Gravity Recovery And Interior Laboratory), berencana untuk meluncurkan roket Delta II tunggal pada Kamis pagi pukul 08:37 waktu setempat (1237 GMT). Kemudian jendela peluncuran kedua dibuka pada pukul 9:16 waktu setempat (1316 GMT), sebagaimana dikutip AFP.

Jika terkendala cuaca - dan hal ini mungkin terjadi dimana prediksi cuaca memperkirakan hanya ada kesempatan 40 persen dari kondisi yang menguntungkan untuk memulai peluncuran - peluang lain baru tersedia pada 42 hari berikutnya.

Meskipun 109 misi yang lalu untuk mempelajari Bulan, dan adanya fakta bahwa 12 orang manusia telah berjalan di permukaannya sejak awal era luar angkasa pada tahun 1959, ilmuwan pada program GRAIL Bobby Fogel mengatakan tidak pernah ada upaya serius untuk mengintip ke dalamnya.

"GRAIL akan menjadi misi pertama untuk menentukan struktur internal Bulan," katanya kepada wartawan.

"Kami telah menggunakan ilmu gravitasi sebelum mencoba untuk mendapatkan beberapa wawasan seperti apa yang terjadi di dalam Bulan, namun ini merupakan upaya yang sangat primitif."

"Jika upaya sebelumnya tersebut bisa disamakan dengan kaca pembesar, GRAIL sebaliknya akan menjadi mikroskop bertenaga tinggi."

Para ilmuwan percaya bahwa Bulan terbentuk ketika sebuah objek sebesar planet menabrak bumi, melemparkan beban materi yang akhirnya menjadi apa yang sekarang kita kenali sebagai satelit yang terpencil.

Bagaimana ia dipanaskan dari waktu ke waktu, menciptakan samudra magma yang kemudian mengkristal, masih menjadi misteri.

Sebuah hipotesis baru bahwa kemungkinan ada dua Bulan yang perlahan-lahan melebur menjadi satu, yang justru menciptakan pegunungan bukannya kawah, juga dapat diuji dengan misi ini, kata peneliti utama Maria Zuber.

"Jika kita ingin untuk merekonstruksi evolusi Bulan dari waktu ke waktu, kita pasti perlu merekonstruksi struktur suhu Bulan sekarang," katanya.

Sedikit yang diketahui secara pasti tentang apa yang terletak di dalam Bulan. Keyakinan yang dipegang luas bahwa ada inti besi kecil padat dikelilingi oleh inti besi cair tidak terbukti, kata Zuber.

"Hal ini sebenarnya mungkin saja bahwa jauh di dalam Bulan inti bisa berupa titanium oksida yang merupakan bahan yang akan jatuh atau akan mengkristal keluar dari samudra magma dan tenggelam ke bagian dalam Bulan," katanya.

Si kembar GRAIL akan melakukan perjalanan selama lebih dari tiga bulan, dengan satu pesawat memasuki orbit Bulan pada Malam Tahun Baru dan yang kedua pada Hari Tahun Baru.

Sesampai di sana, mereka akan berbaris satu sama lain dan "pada dasarnya mengejar satu sama lain di dalam orbit kutub ketika Bulan berputar perlahan di bawahnya," kata Zuber.

Mereka akan berada sekitar 34 mil (55 kilometer) di atas permukaan bulan, dengan jarak antara mereka berkisar 37-140 mil (60 sampai 225 kilometer), sambil mengumpulkan data pengukuran daerah di bawahnya.

Duo ini akan mencapai tujuan utama misi pemahaman terhadap karakter dalam Bulan dengan melakukan serangkaian pengukuran ketinggian rendah gravitasi dengan menggunakan apa yang dikenal sebagai instrumen Ka-band.

Misi itu sendiri relatif pendek dalam durasi, hanya 90 hari setelah dua pesawat ruang angkasa menjangkau orbitnya.

Sekitar 40 hari setelah pekerjaan mereka dilakukan, pasangan ini akan terjun ke permukaan bulan, kata NASA. Analisis ilmiah data mereka diperkirakan akan terus berlanjut selama satu tahun. (AFP)

Share this article :

0 comments:

Post a Comment

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Info Kabar Dunia - All Rights Reserved
Template Modify by Creating Website
Proudly powered by Blogger